By
: Dr. Marsigit, MA
Reviewed
by Absari Nur Khasanah
Pertemuan
APEC ketiga yang diadakan pada tanggal 29-30 April 2004 di Santiago,
menyebutkan prioritas area untuk aktivitas kerjasama di masa depan untuk mendorong
pembelajaran matematika dan ilmu alam. Berdasarkan prioritas tersebut, ada
beberapa aktivitas proyek APEC untuk mendorong kolaborasi belajar dalam inovasi
pembelajaran matematika dalam budaya yang berbeda. Lesson study yang menarik
perhatian dari sekeliling dunia yang ternyata diperoleh dari pendidikan di
Jepang.
Berpikir
matematika adalah dasar dari tipe-tipe berpikir dan dengan pembelajaran
matematika siswa dapat belajar logika dan berpikir rasional. Selain itu,
matematika juga memiliki cakupan aplikasi yang luas yang mencakup fisik,
statistik, dan ekonomi. Ada beberapa perbedaan dalam pendidikan matematika dari
beberapa konteks budaya yang berhubungan dengan berpikir matematika.
- Konteks Australia : Stacey menemukan sesuatu yang dapat membantu guru memperhatikan pemecahan masalah dengan persyaratan matematika
- Konteks Inggris : David Tall
- Konteks Taiwan
- Konteks Jepang
- Konteks Singapura
- Konteks Malaysia
- Konteks Indonesia : Sistem pendidikan di Indonesia sebaiknya mengembangkan kemampuan berpikir dan keterampilan individu, meningkatkan tingkah laku yang baik, patriotism, dan respon sosial.
Metode
diskusi banyak dilakukan di berbagai negara akan tetapi memiliki sedikit
perbedaan yang mencerminkan budayanya sendiri.
Berpikir
matematika memiliki makna sesuatu untuk beberapa pendidikan. Ada beberapa
keistimewaan yang mana dapat meningkatkan berpikir matematika seperti :
mengorganisasi kembali melalui
berpikir refleksi, kemahiran dalam menggunakan konsep matematika, belajar
bagaimana belajar, mengembangkan dan menggunakan matematika, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar