Selasa, 25 September 2012

ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA

Oleh : Absari Nur Khasanah (09301244014)

Filsafat Pendidikan Matematika terdiri dari filsafat dan pendidikan matematika, keduanya tidak bisa dipisah-pisah. Tidak sesederhana menggabungkann antara pendidikan dan matematika.
Filsafat dapat diletakkan di depan pendidikan matematika. Substansinya ada di semua bagian matematika. Alat berfilsafat menggunakan bahasa analog. Filsafat bisa ditempatkan di depan banyak hal. Sebagai contoh adalah filsafat hidup, filsafat mati, filsafat matematika, dan filsafat sains. Begitu juga dengan dunia dapat diletakkan di depan banyak hal seperti dunia malam, dunia sore, dunia siang, dunia mahasiswa, dunia percintaan, dunia KKN, dunia PPL, dan sebagainya. Sangat mudah mengenakan filsafat dalam dunia pendidikan.
Ada beberapa asumsi/ anggapan dasar sebagai pijakan dalam berfilsafat. Asumsi-asumsi harus dipilih karena disesuaikan dengan situasi yang ada. Ada hal-hal kontradiktif, bertentangan dengan prinsip. Filsafat itu hidup, dan metode filsafat adalah metode hidup.
1.    Asumsi itu melihat fakta tentang kondisi faktual.
Kondisi faktual ibarat pelari sedang lari dengan kencang, kereta api sedang melaju kencang kalau dilihat dari aspek kehidupan manusia.
Dalam banyak hal masih berusaha sangat keras untuk memperoleh fakta/ keradaan dan mewujudkan cita-cita. Manusia masih bersifat potensi. Sebagai contoh mahasiswa sebagai calon guru faktanya belum menjadi guru. Contoh lain adalah mempunyai fakta sudah punya cucu, bukan potensi lagi tapi masih mempunyai potensi untuk mempunyai cucu.
Filsafat adalah sesuatu yang free, bebas, merdeka agar kita free thinking. Tidak mungkin berfilsafat dalam keadaan dikejar-kejar atau ditekan. Dalam persoalan selalu ada tantangan. Dalam kesempitan selalu ada kelapangan.
Asumsi ini merupakan tata cara, yang dipelajari alam filsafat adalah objek, Fakta perkembangan hidup baru sampai sekarang. Sudah dikatakan orang dewasa. Mempunyai cirri-ciri yang berbdea dengan anak-anak. Sebagai contoh adalah rasa ingin tahu.  Asumsi orang dewasa adalah memiliki kompetensi bernalar, berusaha mengenali dunia ini. Komponen dasar untuk berfilsafat sudah cukup
Komponen dasar berfilsafat :
a.    Logika / rasio pemikiran
b.    Pengalaman
2.    Asumsi/ tata cara berfilsafat itu penting
Sebagai contoh tata cara beribadah itu ya ibadah itu sendiri.
Asumsi kedua ada kesibukan yang luar biasa. Munafik itu kontradiksi dalam filsafat. Hidup ini adalah kemunafikan dalam pikiran. Munafik dalam diri sendiri itu adalah ilmu. Munafik dalam pikiran itu campur antara hati dan perasaan.
Dalam anarkisme selalu dilihat potensi-potensi kebaikan.
Segala sesuatu yangn ditekan dari luar maka pikiran akan menyempit.
Hedonism = ingin mendapatkan dengan cepat tetapi tanpa berusaha.
Merupakan gaya hidup manusia zaman sekraang.
Orang hidup selalu mencari solusi.
Pengaruh kapitalisme disebabkan adanya keadaan dan teknologi yang saling bertemu sehingga memunculkan gaya hidup kapitaslisme.
Idealism pemuda yaitu mencari pekerjaan yang tetap, mencari pasangan berumah tangga, berkeluarga, mempunyai anak. Ketenangan yang diidam-idamkan anak muda. Mencari yang tercanggih, itulah dampak dari sifat konsumerisme, refletkif memikirkan sejenak tentang apa yang terjadi,.
3.    Asumsi ketiga adalah filsafat itu hidup
Matematika dari yang tidak jelas menjadi jelas, filsafat membuat yang jelas menjadi tidak jelas. Hidup itu adalah gabunngan dari pikiran, perasaan, mampu mengalami, memahami, dan menguasai,
Di atas filsafat itu ada spiritual, misalnya aja berdoa itu hidup karena disana ada perasaan. Ibadah untuk semua. Semua orang perlu agama dalam keadaan baik atau tidak baik.
Saya tidak sedang memberikan filsafat saya pada anda, saya hanya memberikan kesempatan bagi anda  untuk mengembangkan filsafat. Membangun filsafat
4.    Sifat hidup yang sehat. Tidak munafik.
Hidup yang sehat adalah ketika tidak melakukan kemunafikan dalam hidup.
Cara membangun filsafat :
a.    Materi berada di http://powermathematics.blogspot.com
b.    http://staff.uny.ac.id
Materi yang ada kebanyakan berisi mengenai elegy. Elegy merupakan nyanyian kesedihan bahkan kematian. “aku belum mampu menerangkan mengenai arwah.”
Menerjemahkan apa yang ada di luar dirimu, sedangkan orang lain menerjemahkan dirimu. Hidup in adalah translate and to be translated itulah hermeneutika. Bumi itu meruapakan teladan yang diberikanTuhan untuk dicontoh manusia. Bumi itu berotasi dan berevolusi sehuingga manusia juga beraktifitas internakl dan eksternal
Kita tidak akan pernah menempati waktu dan ruang yang sama. Belajar itu anytime, anywhere and continue.
Kaitan dengan spiritual setinggi-tinggi ilmu lebih tinggi ilmu teknologi. Objek filsafat adalah segala yang ada dan yang mungkin ada. Metode yang digunakan adalah bahasa anolog. Kalau berbicara mengenai pikiran maka itu adalah filsafat sedangkan jika berbicara mengenai hati adalah Tuhan. Jika ingin mengatakan Tuhan melalui jalur hati. Jika berfilsafat satu langkah maka berdoalah 10 langkah, jika berfilsafat dua langkah maka berdoalah 20 langkah. Jangan berfilsafat terlalu tinggi apabila tidak bisa mengendalikan dengan hati.

Pertanyaan :
1.   Bagaimana cara untuk menata hati supaya selalu mempunyai pikiran yang positif?
2.   Bagaimana cara membangkitkan semangat ketika sedang benar-benar tidak mempunyai semangat?
3. Manusia mempunyai sifat alami yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang diperoleh. Bagaimana mengendalikan sifat alami tersebut sehingga manusia tidak menjadi manusia yang rakus?